Minggu, 24 April 2011

Antara Aku, Sepeda dan Air Mata Ibu

Ini adalah pengalaman Hidup saya sewaktu di Sekolah menengah atas. waktu itu usaha ayah saya sedang berada di bawah, oleh karena itu motor yang biasa saya pakai ke sekolah pun harus saya korbankan agar kami bisa bertahan hidup. sebagai gantinya, saya meminta agar dibelikan sepeda sebagai alat transportasi pergi dan pulang sekolah. Pada awalnya saya sedikit malu dengan memakai sepeda, akan tetapi saya ambil positifnya saja yaitu dengan bersepeda dipagi hari saya bisa menikmati sekolah saya yang rindang dan penuh kabut di pagi hari, dan badan pun jadi hangat.
Pada suatu hari ketika saya mau pulang, saya lihat sepeda saya kempes(saya Kira Bocor) lalu saya pulang dengan berjalan kaki sambil menuntun sepeda saya. setelah berjalan jauh, saya pun menemui tukang tambal ban. ketika saya mau menambal, ternyata sepeda saya tidak apa-apa, hanya ada orang yang iseng kepada saya. sewaktu saya pulang saya bergegas langsung menemui ibu dan menceritakan hal yang saya alami. Tidak lama setelah saya bercerita, Ibu pun meneteskan air matanya dan berkata "Semoga kamu Sabar atas semua yang terjadi dan semoga orang yang menjahili kamu di sadarkan". Hati saya pun tak kuat menahan air mata ketika ibu meneteskan air matanya. mulai saat itu saya bertekad untuk membahagiakan ibu dan tidak akan membuat ibu bersedih.
Saya tidak tahu siapa pelakunya sampai sekarang. saya hanya bisa berdo'a kepada sang pencipta agar dia berada dalam lindungan-NYA dan semoga Allah SWT mengampuninya.

Minggu, 24 April 2011

Antara Aku, Sepeda dan Air Mata Ibu

Ini adalah pengalaman Hidup saya sewaktu di Sekolah menengah atas. waktu itu usaha ayah saya sedang berada di bawah, oleh karena itu motor yang biasa saya pakai ke sekolah pun harus saya korbankan agar kami bisa bertahan hidup. sebagai gantinya, saya meminta agar dibelikan sepeda sebagai alat transportasi pergi dan pulang sekolah. Pada awalnya saya sedikit malu dengan memakai sepeda, akan tetapi saya ambil positifnya saja yaitu dengan bersepeda dipagi hari saya bisa menikmati sekolah saya yang rindang dan penuh kabut di pagi hari, dan badan pun jadi hangat.
Pada suatu hari ketika saya mau pulang, saya lihat sepeda saya kempes(saya Kira Bocor) lalu saya pulang dengan berjalan kaki sambil menuntun sepeda saya. setelah berjalan jauh, saya pun menemui tukang tambal ban. ketika saya mau menambal, ternyata sepeda saya tidak apa-apa, hanya ada orang yang iseng kepada saya. sewaktu saya pulang saya bergegas langsung menemui ibu dan menceritakan hal yang saya alami. Tidak lama setelah saya bercerita, Ibu pun meneteskan air matanya dan berkata "Semoga kamu Sabar atas semua yang terjadi dan semoga orang yang menjahili kamu di sadarkan". Hati saya pun tak kuat menahan air mata ketika ibu meneteskan air matanya. mulai saat itu saya bertekad untuk membahagiakan ibu dan tidak akan membuat ibu bersedih.
Saya tidak tahu siapa pelakunya sampai sekarang. saya hanya bisa berdo'a kepada sang pencipta agar dia berada dalam lindungan-NYA dan semoga Allah SWT mengampuninya.