Biografi

Nama Lengkapku Saepul Milah. Lahir di Tasikmalaya 21 September 1991 anak ke-3 dari 5 bersaudara. Blog ini adalah tempatku bercerita akan semua hal yang terjadi padaku hingga saat ini. Saya Tinggal di Gobras yang merupakan Sentral pengrajin Kelom Geulis (sandal dari Kayu) dan Sandal di Tasikmalaya. Dan merupakan salah satu komoditi Export ke Mancanegara seperti Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Korea, Jepang, Bahkan ke Timur Tengah. Bapak saya bisa disebut seorang Wiraswasta atau kadang bisa jadi Buruh di Bidang Produksi Kelom selama puluhan Tahun dan Ibuku seorang Ibu Rumah Tangga biasa yang kerjanya mengatur rumah, dapur, dan membantu Bapak-ku.

Sedangkan Riwayat sekolahku :

1. MI Rahayu tahun 1997-2003
2. SMP Negeri 4 Tasikmalaya 2003-2006
3. SMK Negeri 2 Tasikmalaya 2006-2009 Jurusan Teknik Informatika dengan kompetensi Teknik Komputer Jaringan.
4. Pendidikan Profesi 2 Tahun di LP3i Tasikmalaya Jurusan Teknik Informatika dengan kompetensi RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dan Komputer Jaringan (CISCO CCNA & CCNP).

JANGAN PERNAH NGAKU KAYA KALAU MASIH PAKE PREMIUM

Sebuah Perkataan yang cukup mulia untuk orang yang mampu tapi masih memakai bahan bakar jenis premium. Sebagaimana kita tahu bahwa bahan bakar premium adalah bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah yang diperuntukan bagi kalangan yang tidak mampu dan kata ini bisa kita baca di spanduk yang terpajang di banyak SPBU yang ada. akan tetapi Spanduk hanya dijadikan "kata-kata mutiara saja" Toh kenyataannya masih banyak orang yang mengkonsumsi BBM jenis ini. bukan hanya kendaraan roda dua, tapi juga kendaraan roda empat bahkan "plat nomor merah" alias pejabat juga. Apa tidak malu mengemis kepada pemerintah???

Inilah salah satu faktor kecil yang menyebabkan masyarakat Indonesia banyak yang miskin. Tidak hanya miskin Harta, Tapi juga jiwanya miskin. Padahal jika orang-orang mampu membeli BBM diatas premium seperti PERTAMAX 92 atau PERTAMAX Plus yang tidak disubsidi oleh pemerintah, maka akan terjadi cukup banyak hal positif. diantaranya:

1. Anda mempunyai jiwa yang kaya dan bisa menjadi landasan anda menjadi SuKSES.
2. Pemerintah akan terbantu dan subsidi akan mengecil.
3. Dana Subsidi bisa dimanfaatkan ke bidang yang lain dan lebih membutuhkan.

Oleh karena itu, mari kita tata kembali Indonesia dari hal-hal yang kecil. Biarlah kita mengeluarkan uang lebih. toh uang itu juga nanti dimanfaatkan pemerintah untuk kesejahteraan kita kok. jadi tunggu apa lagi, jangan buang wakt. kalu tidak sekarang kapan lagi? keburu habis itu BBM.

keanehan blog ini

huh, sudah lama tidak posting blog ini. pas dibuka jadi menuju blog orang lain.
sungguh aneh tapi nyata, bukan sulap bukan sihir. mencoba memperbaiki blog, tapi karena kesibukan kuliah saya untuk menyusun TA ( tugas Akhir) yang tinggal 3 bulan lagi sungguh mendesak. sehingga semua blog yang saya punya tak terurus.
resiko kali ya..........?

Antara Aku, Sepeda dan Air Mata Ibu

Ini adalah pengalaman Hidup saya sewaktu di Sekolah menengah atas. waktu itu usaha ayah saya sedang berada di bawah, oleh karena itu motor yang biasa saya pakai ke sekolah pun harus saya korbankan agar kami bisa bertahan hidup. sebagai gantinya, saya meminta agar dibelikan sepeda sebagai alat transportasi pergi dan pulang sekolah. Pada awalnya saya sedikit malu dengan memakai sepeda, akan tetapi saya ambil positifnya saja yaitu dengan bersepeda dipagi hari saya bisa menikmati sekolah saya yang rindang dan penuh kabut di pagi hari, dan badan pun jadi hangat.
Pada suatu hari ketika saya mau pulang, saya lihat sepeda saya kempes(saya Kira Bocor) lalu saya pulang dengan berjalan kaki sambil menuntun sepeda saya. setelah berjalan jauh, saya pun menemui tukang tambal ban. ketika saya mau menambal, ternyata sepeda saya tidak apa-apa, hanya ada orang yang iseng kepada saya. sewaktu saya pulang saya bergegas langsung menemui ibu dan menceritakan hal yang saya alami. Tidak lama setelah saya bercerita, Ibu pun meneteskan air matanya dan berkata "Semoga kamu Sabar atas semua yang terjadi dan semoga orang yang menjahili kamu di sadarkan". Hati saya pun tak kuat menahan air mata ketika ibu meneteskan air matanya. mulai saat itu saya bertekad untuk membahagiakan ibu dan tidak akan membuat ibu bersedih.
Saya tidak tahu siapa pelakunya sampai sekarang. saya hanya bisa berdo'a kepada sang pencipta agar dia berada dalam lindungan-NYA dan semoga Allah SWT mengampuninya.